Balaikota (Espos) Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi), mengatakan pemilihan nama Ngarsopuro Night Market menggunakan Bahasa Inggris dimaksud agar pasar baru itu bisa mengglobal atau go international.
Kepada wartawan, Senin (17/2), di Balaikota, Walikota mengatakan dengan penggunaan nama asing itu bukan berarti dirinya tak konsisten mengedepankan budaya Jawa untuk mewujudkan Solo masa depan.
Seperti diketahui, tahun lalu, Pemkot menggulirkan kebijakan soal penggunaan aksara Jawa untuk identitas perkantoran baik instansi pemerintah, swasta, pusat belanja, mal, hotel dan bangunan lainnya.
Dia mengatakan meskipun menggunakan istilah asing tetapi tampilan tempat-tempat itu maupun produk-produk yang ditawarkan masih kental dengan karakter lokal. ”Inilah upaya menjadikan tempat itu go international. Lagipula itu kan hanya sebutan tempatnya. Misalnya, Night Market. Di New York dan Jepang, juga ada Night Market. Itu istilah yang universal. Yang penting nama Ngarsopuro-nya kan tidak hilang. Itulah karakter lokal yang membedakan dengan Night Market di negara lain,” kata dia.
Ke depan, Pemkot berencana mengubah koridor Jl Gatot Subroto kawasan penjualan produk kreatif yang setara dengan Malioboro di Yogyakarta. Sebutan yang disiapkan adalah walking street. Sekitar 3.000 pedagang diperkirakan dapat ditampung....
http://www.solocityview.com/berita/241.html
Categories:
0 komentar:
Posting Komentar