Semarang, undip.ac.id - Repository Undip (UNDIP-IR) berhasil meraih peringkat ke-49 dunia atau masuk di Top 50 besar dunia versi Webometrics Repository Institutional (http://repositories.webometrics.info/top800_rep_inst.asp). Selama enam bulan terakhir, sekitar 14.000 karya ilmiah sudah didepositkan dalam repository ini dan diharapkan hingga akhir tahun 2010, jumlah tersebut bisa menembus 20.000 karya intelektual.
Pembantu Rektor IV Undip Bidang Pengembangan dan Kerjasama Dr Muhamad Nur DEA mengatakan, dari 50 besar tersebut hanya tiga perguruan tinggi (PT) saja mewakili Asia, yakni Kyoto University (28), King Fahd University (32), dan Diponegoro University (49). Undip merupakan satu-satunya PT Indonesia yang berada di jajaran 50 besar dunia versi webometrics.
”Hasilnya baru diumumkan Selasa (6/7) malam dan keberhasilan ini mendorong kami untuk lebih banyak lagi mendepositkan semua karya intelektual supaya bisa dibagikan dan menjadi acuan bagi peneliti lainnya,” ujarnya, Rabu (7/7).
Kumpulan karya intelektual ini, lanjut dia, dinilai dari beberapa aspek seperti size yang merupakan besarnya repository. Dalam hal size, Undip menduduki posisi 40, lalu dari aspek visibility posisinya 210.
Menurut Dr Muhamad Nur, aspek visibility memang masih rendah karena belum banyak portal lain yang me-link ke portal repository Undip. Dari aspek rich files dan scholar masing-masing mendapatkan peringkat 19 dan 13.
Ia mengimbau kepada seluruh pengelola khususnya perpustakaan mulai dari tingkat universitas, fakultas, hingga jurusan untuk terus aktif memasukkan data-data karya mahasiswa dan dosen Undip.
”Jika memungkinkan dekan atau pimpinan fakultas memberikan insentif khusus bagi operator yang dengan cakap mengolah karya ilmiah, jurnal, hasil penelitian dan lain-lain serta mendepositkan dalam repository Undip,” imbuhnya.
Berita Terkait: Suara Merdeka, 8 Juli 2010
Pembantu Rektor IV Undip Bidang Pengembangan dan Kerjasama Dr Muhamad Nur DEA mengatakan, dari 50 besar tersebut hanya tiga perguruan tinggi (PT) saja mewakili Asia, yakni Kyoto University (28), King Fahd University (32), dan Diponegoro University (49). Undip merupakan satu-satunya PT Indonesia yang berada di jajaran 50 besar dunia versi webometrics.
”Hasilnya baru diumumkan Selasa (6/7) malam dan keberhasilan ini mendorong kami untuk lebih banyak lagi mendepositkan semua karya intelektual supaya bisa dibagikan dan menjadi acuan bagi peneliti lainnya,” ujarnya, Rabu (7/7).
Kumpulan karya intelektual ini, lanjut dia, dinilai dari beberapa aspek seperti size yang merupakan besarnya repository. Dalam hal size, Undip menduduki posisi 40, lalu dari aspek visibility posisinya 210.
Menurut Dr Muhamad Nur, aspek visibility memang masih rendah karena belum banyak portal lain yang me-link ke portal repository Undip. Dari aspek rich files dan scholar masing-masing mendapatkan peringkat 19 dan 13.
Ia mengimbau kepada seluruh pengelola khususnya perpustakaan mulai dari tingkat universitas, fakultas, hingga jurusan untuk terus aktif memasukkan data-data karya mahasiswa dan dosen Undip.
”Jika memungkinkan dekan atau pimpinan fakultas memberikan insentif khusus bagi operator yang dengan cakap mengolah karya ilmiah, jurnal, hasil penelitian dan lain-lain serta mendepositkan dalam repository Undip,” imbuhnya.
Berita Terkait: Suara Merdeka, 8 Juli 2010
Categories:
0 komentar:
Posting Komentar