SOLO--MICOM: Setelah ditutup beberapa waktu Museum Haji Samanhoedi, Solo, Jumat (18/5) kembali dibuka. Museum ini diharapkan menjadi sarana bagi masyarakat untuk mengenal lebih jauh sosok pendiri Serikat Dagang Islam itu.
Prosesi pembukaan yang kedua kalinya ini dilakukan Sekretaris Daerah Kota Solo Budi Suharto di Balai Kelurahan Sondakan, Kota Solo, Jawa Tengah yang sekaligus merupakan lokasi baru museum.
Sebelumnya, museum yang diprakarsai Yayasan Warna-Warni ini menempati sebuah gedung di Kampung Batik Laweyan. Namun, karena masa kontraknya habis dan terlambat diperpanjang akhirnya terpaksa dipindahkan.
"Pemerintah Kota Solo sangat mengapresiasi langkah kelompok sadar wisata (pokdarwis) Sondakan yang berinisiatif membuka kembali museum ini. Sosok Samanhoedi dengan Serikat Dagang Islam memberikan inspirasi untuk mencapai kemerdekaan dalam perdagangan," tegas Budi.
Di ruang pamer museum yang berada persis di belakang Balai Kelurahan Sondakan ini, pengunjung
bisa beberapa benda peninggalan Samanhoedi dan juga foto-foto yang memuat sejarah hidupnya.
Mulai dari usaha batiknya hingga kiprahnya dalam pergerakan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Sebagian besar foto merupakan hasil repro dari Museum Tropen Amsterdam.
Peneliti Senior Yayasan Warna-Warni, Rahmad Bahari yang hadir dalam kesempatan itu mengakui koleksi yang dipamerkan di museum masih minim, terutama untuk artefak fisik.
"Memang sangat sulit untuk mencarinya. Kalau untuk foto kami bisa mencarinya dari dokumen dokumen di museum yang ada di Belanda," jelasnya. (FR/OL-04)
sumber:http://www.mediaindonesia.com/read/2012/05/18/320497/289/101/Museum-Samanhoedi-Solo-Kembali-Dibuka-
Categories:
0 komentar:
Posting Komentar