Jumat, 29 Oktober 2010

Pusat MICE Solo diguyur Rp 7,9 triliun

Posted by Irfan Blog On 22.01



Solo (Espos) — Sedikitnya Rp 7,9 triliun akan digelontorkan oleh investor untuk membangun satu pusat konferensi dan pameran serta 13 hotel, guna mendukung program Pemkot Solo untuk menjadi kota tujuan acara pertemuan, insentif, konferensi dan pameran (MICE) dalam lima tahun mendatang.

Walikota Solo Joko Widodo mengaku dirinya baru menyepakati rencana investasi dari investor nasional yang bermitra dengan perusahaan lokal untuk membangun Solo Exhibition and Conference (SECO). Rencana investasi tersebut, katanya, diperkirakan menelan dana sekitar US$450 juta atau Rp 4,05 triliun.

Kesepakatan tersebut merupakan hasil final dari pembicaraan antara investor dan Pemkot Solo dalam 1,5 tahun terakhir. Jika direalisasikan, katanya, SECO akan menjadi arena konferensi dan pameran terbesar di Indonesia.

“Saya sudah kejar sejak 1,5 tahun yang lalu. Nilainya sekitar US$450 juta. Ini melibatkan investor nasional dan lokal Solo,” katanya seraya menunjukkan proposal final proyek SECO, Minggu (24/10).

Jokowi mengatakan investor SECO merencanakan mulai membangun proyek tersebut pada awal tahun depan. “Segera setelah ini akan masuk ke pembebasan lahan. Oleh karena itu, kami belum bisa menyebutkan siapa investornya dan di mana lokasinya. Yang jelas, di sekitar Solo bagian utara.”

Dia menjelaskan SECO akan terdiri dari satu hotel bintang tujuh dan satu hotel bintang tiga. Di kompleks itu juga akan berdiri gedung konferensi dan pameran dengan kapasitas tempat duduk sebanyak 9.000 unit.

“Ini seperti Opera House Sydney dan akan menjadi yang terbesar di Indonesia. Berdasarkan rencana investor, SECO juga akan dilengkapi dengan ruang pamer seni dan budaya,” jelasnya.

Bertaraf internasional

Jokowi mengatakan rencana pembangunan SECO tersebut merupakan bagian dari rencana besar Solo untuk menjadi MICE City dalam lima tahun mendatang. Selain SECO, sambungnya, Solo juga akan segera memiliki 13 hotel baru yang sebagian besar merupakan hotel bertaraf internasional.

Dengan asumsi setiap hotelnya membutuhkan investasi sebesar Rp 300 miliar, Joko memperkirakan investasi proyek hotel yang akan dilakukan di Solo akan mencapai Rp 3,9 triliun. Hanya saja, Walikota yang terpilih kedua kalinya dengan 90% suara itu menolak menjelaskan nama jaringan hotel yang akan menanamkan investasinya di Solo.

“Yang jelas, sebagian besar merupakan jaringan hotel internasional. Saya belum bisa sampaikan karena mereka masih bernegosiasi dengan pusatnya masing-masing,” ungkapnya.

Joko Widodo mengatakan apabila visi Solo sebagai MICE City sudah berjalan, pemerintah kota juga akan menerapkan konsep non motorized city atau kota tanpa kendaraan bermotor. Konsep itu akan dijalankan dengan cara membangun pusat parkir skala besar di empat sudut kota Solo untuk mencegah masuknya kendaraan bermotor, terutama kendaraan roda empat ke tengah kota.

Di dalam kota, katanya, Pemkot akan menyediakan moda transportasi yang lebih ramah lingkungan. “Kami akan mengaktifkan kembali jalur trem untuk dilalui kereta-kereta api yang sudah kami pesan ke PT Inka Madiun. Rencananya akhir tahun jalur itu sudah bisa kami gunakan. Selain itu, dalam kaitan menghidupkan tradisi, kami juga akan mengaktifkan kereta kuda.” q JIBI/Bisnis Indonesia

Proyeksi Solo kota MICE

Solo Exhibition and Conference (SECO)

SECO terdiri atas:

- 1 Hotel bintang tujuh

- 1 Hotel bintang tiga

- Gedung konferensi dan pameran berkapasitas 9.000 tempat duduk

Total investasi Rp 4,05 triliun

Hotel berbintang

Pembangunan 13 hotel berbintang bertaraf internasional

Nilai investasi Rp 3,9 triliun q Sumber: Wawancara, diolah
Categories:

0 komentar:

  • Blogger news

  • Blogroll

  • MIAN. Diberdayakan oleh Blogger.